Sampai Kapan?

Sampai Semuanya Berubah

Theory of Broken-heart (Teori Patah Hati)

Semua orang pasti pernah patah hati. Bahkan yang belum pernah pacaran pun mengelami patah hati, patah melihat hatinya bersama yang lain eaaa.

Patah hati adalah metafora atau cara orang-orang menjelaskan tentang sakit emosional atau penderitaan yang dirasakan seseorang ketika kehilangan orang yang dicintai.

Bisa melalui kematian, perceraiain, putus hubungan, terpisah oleh jarak atau di tolak cintanya.

Tapi pernahkah kamu berpikir sejenak tentang patah hati? Kenapa kamu bisa patah hati? Bagaimana bisa di tolak cinta bisa membuat jantung kesakitan, nafas bisa sesak, air mata becucuran dan reaksi fisik lainnya?

Pernahkah kamu berpikir apa yang terjadi pada dirimu ketika patah hati? Seolah-olah mereka punya pikiran sendiri untuk bergerak, mata yang tidak berhenti menangis, tubuh yang lemas bahkan lidah bisa terasa keluh.

Kali ini aku ingin mengajak kalian membahas lebih dalam mengenai patah hati. Jadi jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut hal apa saja yang tersembunyi di dalam dirimu ketika kamu mengalami patah hati.

Perspektif tentang patah hati

Di Chapter ini aku ingin mengajak kalian berdiskusi mengenai patah hati dan pandangan beberapa disiplin ilmu mengenai patah hati itu sendiri.
Mari berdiskusi ….

Perspektif ilmu kedokteran

Menurut Naomi Eisenberger, PHD dari University of California, patah hati tidak melulu berhubungan dengan kondisi mental. Tapi ada hormon tubuh yang berperan dalam mempengaruhi timbulnya rasa sakit tersebut.

Patah hati menurut Mayo Clinic adalah kondisi jantung yang bersifat sementara, di mana seseorang mengalami rasa sakit di dadanya dan mengalami kesulitan bernafas. Kenapa bisa seperti ini? Otak kamu memproduksi banyak hormon di dalamnya, salah satunya hormon oksitosin dan hormon dopamin.

Hormon oksitosin diproduksi secara alami dalam tubuh dan letaknya di dalam area hipotalamus pada otak. Sementara hormon dopamin diproduksi di ujung saraf pada jalur dopamin yang disebut dopamin pathway.

Kedua hormon ini memiliki fungsi yang salah satunya mengatur emosi manusia. Oksitosin menimbulkan rasa rileks, kestabilan psikologis, hingga mampu meredakan stres dan kecemasan. Sementara Dopamin meningkatkan suasana hati, sehingga kamu akan merasa lebih bahagia dan senang.

Pada situasi tertentu kedua hormon ini akan pergi dan meninggalkan hormon stres di otak. Ketika stres otak akan mengirimkan hormon kortisol dan epinephrine, hormon yang memberikan reaksi perlawanan dan melarikan diri. Misalnya ketika ingin dibegal atau ketika tawuran. Tapi apa yang terjadi ketika patah hati ? kamu mau lari kemana? Tidak ada tempat mu berlari.

Karena hal itu kortisol berlari ke dada, membuat dada membengkak dan akhirnya menyebabkan rasa sakit dan menekan di dada. Sehingga membuat aliran darah ke perut tidak lancar. Itulah kenapa kamu merasakan lidah keluh, badan lemas bahkan bisa demam.

Perspektif ilmu filsafat

Patah hati dan jatuh hati adalah dua hal yang dianggap tidak sempurna jika tidak berdampingan. Hati dalam konteks ini adalah faktor penting dalam pembentukan karakter. Ketika kamu merasa senang dalam hatimu, apapun yang kamu rasakan di dunia ini adalah kebahagiaan dan bersemangat.

Sebaliknya apabila kamu merasakan sakit hati yang kamu rasakan penderitaan, trauma dan kejelekan.

Arthur Schopenhauer memeperkenalkan pandangan bahwa hati adalah media yang sangat rentan berubah-ubah, terkadang mendatangkan kebaikan, terkadang pula mendatangkan keburukan. Menurut Arthur, apa yang mendasari manusia dalam setiap perilakunya adalah kehendak (keinginan) dalam mendapatkan sesuatu.

Patah hati hanyalah tanda bahwa apa yang kita inginkan tidak tercapai.

Jadi segala hal yang kita lakukan dalam hidup merupakan berasal dari kehendak. Patah hati terjadi ketika apa yang kita kehendaki tidak sesuai dengan realita yang ada. Dikarenakan hati merupakan media yang bisa dengan mudah mengubah kepribadiaan seseorang dalam hitungan menit. Patah hati akan membuat kamu merasakan penderitaan, trauma bahkan memberikan efek perilaku yang negatif.

Perspektif ilmu psikologi

Patah hati adalah reaksi kehilangan yang timbul ketika kamu masih mencintai pasanganmu dan kemudian kamu mengalami putus cinta. Jadi patah hati adalah keadaan yang kamu tidak diharapkan yang menjadi kenyataan. Secara psikologis kamu akan memberikan respon terhadap keadaan ini. Ada beberapa fase yang akan terjadi secara psikologis.

Fase pertama, shock. Kamu akan kaget, dengan keadaan yang terjadi. Kamu kaget karena keadaan ini tidak pernah kamu harapkan dan tidak pernah kamu inginkan terjadi.

Fase kedua, penolakan (denial), dikarenakan keadaan ini bukan keadaan yang kamu inginkan. Kamu berusaha sekaras mungkin menolak keadaan ini. “ini tidak seharusnya terjadi, ini hanya bercana, nggak mungkin ini terjadi”

Ketiga, kamu merasakan fase marah. Marah terjadi karena kamu merespon terhadap peristiwa yang terjadi. Bisa marah kepada pasangan, bisa marah kepada diri sendiri bahkan parahnya bisa marah kepada Tuhan.

Keempat kamu masuk fase tawaran (Bergaining), kamu mulai merasakan apa yang kamu lakukan sebelumnya yang membuat peristiwa ini terjadi. “coba aku tidak melakukan hal itu, seandainya saja dulu aku begini”.

Terakhir adalah fase paling berat, kehancuran. Fase dimana kamu merasakan kesedihan, tidak bersemangat bahkan menganggu fisikmu seperti pola tidur yang kacau, energi menjadi kurang. Bahkan parahnya kamu bisa saja mengalami depresi.

Kenapa patah hati bisa begitu sakit?

Kamu sudah mengetahui beberapa perspektif dari beberapa disiplin ilmu mengenai patah hati. Kamu sudah mulai mengetahu bagaiaman fisik bekerja ketika patah hati, bagaimana psikologis dan bagaimana makna dari patah hati itu sendiri.

Kali ini aku ingin mengajak kamu berdiskusi kenapa sakit hati bisa begitu sakit.

Fisik dan Psikis Menimbulkan Reaksi yang Sama

Dalam teori psikoanalisa, otak kita sulit membedakan antara kenyataan dan fantasi yang kita ciptakan di dalam otak. Kamu pasti pernah mendengar atau membaca beberapa tips. Ketika kamu lapar coba untuk makan permen karet, ini bisa membantu kamu untuk menunda lapar tersebut.

Atau ketika kamu sedang sakit perut, coba untuk memikirkan hal berat atau berolahraga untuk mengalihkan perhatian. Apakah berhasil? Tentu saja, kenapa bisa berhasil? Karena ketika kamu mengalihkan perhatian atau memakan permen karet, fisik melakukan gerakan yang sama seperti gerakan seharusnya.

Ketika memakan permen karet, mulutmu tetap mengunyah, yang tidak bisa dibedakan otak disini adalah makanan apa yang kamu kunya. Otak tidak bisa membedakan makanan ringan atau berat, sehingga perintah di otak adalah kamu sudah makan, itulah kenapa laparmu bisa tertunda.

Anterior Cingulate Cortex

Patah hati dapat meningkatkan aktifitas di beberapa bagian otak manusia. Ketika kamu patah hati, merasakan kesedihan, perasaan kehilangan, maka akan meningkatkan aktifitas pada bagian otak mu yang disebut dengan Anterior Cingulate Cortex (ACC). Perasaan-perasaan negatif seperti sedih, marah, kehilangan inilah yang berperan sangat signifikan dalam meningkatkan aktifitas (ACC).

ACC terletak dibagian tengah otak dengan fungsi emosional dan fungsi kognitif. Akibatnya sistem saraf menimbulkan perasaan tidak nyaman dan nyeri pada tubuh kamu secara fisiologis. Itulah kenapa kamu bisa mengalami sakit dada atau sakit perut. Beberapa penelitian menemukan sakit fisik yang ditimbulkan ketika dipukul sama saja sakitnya seperti patah hati.

Dampak terparah dari Patah Hati

Aku ingin diskusi bersama kamu makin dalam. Ada beberapa hal yang bisa menjadi lebih buruk dari yang kita bisa bayangkan hanya karena patah hati.

Di Chapter ini aku dan kamu akan membahas kejadian terburuk yang bisa saja kamu alami ketika kamu menyimpan patah hati itu terlalu dalam.

Yuk Baca selengkapnya.

Broken Heart Syndorme

Broken Heart Syndrome (BHS) atau dalam bahasa medisnya Tako-tsubo Cardiomyopathy adalah salah satu bentuk kelaianan yang terjadi pada sistem jantung (Kardiovaskuler). Sindrom ini membuat gangguan fungsi pada jantung (ventrikel) yang kaitannya membuat aliran darah tidak cukup. Beberapa rumah sakit melaporkan terdapat kasus gagal jantung yang diakibatkan stres emosional berat.

Sindorm ini memiliki beberapa istilah seperti transcient left ventricular, stress cardiomyopathy, ampulla cardiomyopathy atau neurogenic myocardial stunning.

Kematian

Harvard University Medical School menyebutkan sindorm patah hati bisa berujung kematian. Sindrom patah hati membuat fungsi pompa jantung kamu menurun secara drastis. Gejala yang ditunjukan hampir sama dengan gejala serangan jantung. Seperti rasa nyeri di dada dan nafas yang pendek. Sehingga untuk beberapa kasus bisa menimbulkan kematian.

Depresi

Psikolog Deborah Serani mengemukakan bahwa patah hati selain meyebabkan hormon kortisol meningkat juga membuat perasaan stress yang berlebihan yang berujung depresi. Kenapa bisa terjadi? Reaksi normal manusia ketika patah hati mengalami sedih, kecewa dan merasakan perasaan negatif lainnya.

Tapi ketika perasaan ini terus menerus dipendam akan membuat kamu merasa khilangan, demotivasi dan berlangsung secara terus menerus dalam waktu yang lama.

Terus Gimana?

Aku paham aku paham, kamu mau berdiskusi disini bukan hanya untuk tahu patah hati itu apa, apa yang terjadi ketika patah hati atau efek patah hati itu apa.

Karena kalau hal itu kamu nggak perlu di kasih tahu lagi, udah mahir kan di sakitin ☺ bercanda teman-teman.

Karena aku dan kamu sudah tahu tentang patah hati secara kesuluruahan, di Chapter ini aku dan kamu akan berdiskusi solusi apa yang harus kita lakukan jika kita patah hati supaya tidak berlarut-larut dalam kesedihan.

Belajar dari kesalahan

Tidak ada satupun hubungan yang tercipta dengan mengharapkan perpisahan. Ketika kamu berkomitmen untuk menjalani hubungan dengan seseorang artinya kamu mengingkan hubungan itu terus ada. Tapi kenapa bisa berakhir? Sehingga menyebabkan kamu patah hati?

Ya tepat adanya sebuah kesalahan, Setiap manusia melakukan kesalahan tetapi tidak semua orang mau belajar dari kesalahan. Tidak semua orang artinya hanya beberapa orang yang mau belajar dari masa lalu. Bahkan sebagian orang lebih memilih menyalahkan orang lain yang melakukan kesalahan, dibandingkan dia harus berusaha belajar dari kesalahan.

Belajar dari kesalahan memang kerap kali tidak membuat hubungan kamu yang sudah hancur bisa balik lagi. Tapi dengan belajar dari kesalahan kamu memperkecil presentase kesalahan yang sama terulang di masa depan semakin kecil. Kenapa kamu harus belajar dari kesalahan?

Sejatinya dalam setiap hubungan berhasil atau gagal, tetaplah pengaruh dari dua orang. Sehingga besar atau kecil kesalahan yang kamu lakukan, kamu tetap harus belajar dan intropeksi diri.

Lepaskan

Kelly McGonigal seorang psikolog yang membuat penelitian bagaimana menolak stres agar tidak berdampak buruk. Menemukan hasil penelitiannya justru memperburuk stres itu sendiri.

Kenapa bisa terjadi? Ketika kita menolak perasaan itu sendiri, kita tidak menghilangkan perasaannya, tapi kita hanya memendamnya dan tahu apa yang akan terjadi? Perasaan negatif ini mulai menggrogoti kamu perlahan.

Kelly mengatakan ternyata yang terpenting bukan kamu harus menolak perasaan itu, tapi kamu mengubah persepsi tentang perasaannya. Ketika kamu patah hati, coba untuk keluarkan perasaannya.

Entah itu rasa marah, sedih, kecewa, apapun perasaanya lepaskan. Tetapi yang tidak boleh kamu lakukan adalah berlarut dengan perasaan itu.

Jadi kamu boleh melepaskan perasaannya tapi juga kamu berikan tenggat untuk dirimu sendiri. Mau berapa lama kamu sedih, marah, kecewa. Sehingga setelah tenggatnya berhasil kamu mulai memikirkan solusi untuk mengatasi rasa sakitmu.

Sosialisasi

Patah hati kamu manfaatkan sebagai momen untuk mendekatkan diri lagi dengan kelaurga dan teman-temanmu. Mungkin sebelumnya kamu terlalu mengeklusifkan diri dengan pasanganmu dari teman-temanmu. Nah momen patah hati ini bisa kamu jadikan untuk membangun kembali hubungan sosialmu.

Dengan begitu kamu bisa meminta masukan dari orang-orang disekitarmu. Dari mereka kamu bisa mendapatkan insight ataupun masukan yang mungkin sebelumnya kamu tidak pernah pikirkan. Solusi yang mungkin bisa kamu manfaatkan untuk memperbaiki hubunganmu yang retak atau solusi yang bisa membuat jadi lebih baik.

Luka diobati oleh Obat

Beberapa orang memiliki pendapat bahwa obat terampuh dari patah hati adalah menemukan orang yang baru. Karena luka yang telah ternganga lebar tidak bisa didiamkan saja, butuh orang yang bisa memberikan plester untuk menutupi luka ini. Kamu bisa mencoba untuk mencari orang baru yang yang bisa membuatmu jadi lebih positif dari sebelumnya.

Tapi ingat, ketika kamu mencoba mencari orang baru jangan pernah membandingkannya dengan orang yang lama. Karena jika kamu mencoba membandingkannya yang kamu temukan hanyalah hal-hal negatif dari orang yang baru, yang di rasa kurang atau tidak lebih baik dari yang sebelumnya.

Ketika kamu membuka pintu hati untuk orang yang baru, bukalah pintu hatimu sepenuhnya tanpa ketakutan atau kecemasan terjadi hal yang sama dua kali.

Biarkan waktu menjawab

Satu kutipan yang aku sangat sukai adalah “ala bisa karena terbiasa”. Yup, waktu merupakan hal yang bisa mengobati dirimu dengan sendirinya. Karena kamu membangun hubungan mu dengan waktu, bagaimana rasa sayang, rasa cinta, bahagia kamu bangun sedikit-sedikit dengan waktu.

Artinya ketika hal itu hilang kamu juga butuh waktu untuk membiasakan diri dengan hal yang telah bangun sebelumnya.

Let’s Wrap This Up

Patah hati adalah kondisi yang akan kamu alami ketika kamu mencoba bermaon hati. Tidak ada yang salah dari mencintai dan berakhir sedih.

Kamu bisa patah hati kehilangan orang kamu sayangi, kehilangan orang tua, pekerjaan atau melihat dia bahagia bersama orang lain hihihi ☺.

Tapi kamu harus belajar, bertumbuh, jadikan hal sakit yang kamu alami sebagai motivasi untuk bisa lebih baik di masa depan. Kamu tidak bisa menerima kondisinya begitu saja. Tetap harus ada upaya dari kamu agar tidak terjadi hal yang sama.

Jatuh dinta dan patah hati berasal dari induk yang sama, yaitu cinta. Dan cinta perasaan yang ada dalam diri manusia. Jadi jangan salahkan cintanya, tapi salahkan keadaannya yang buat kamu tidak bisa mengaturnya.